Berbeda Istilah, Papua Bukan Ambon
Itu sebabnya, Penulis merasa perlu ada pelurusan atau pengetahuan yang harus di pahami oleh teman-teman di luar sana, bahwa logat ataupun istilah Papua dengan Ambon (maluku) itu sangat berbeda, dari wilayah geografi pun juga berbeda, dimana Ambon yah di propinsi Maluku, sedangkan Papua adalah propinsi yang beribukotakan Jayapura, sedangkan Papua Barat beribukotakan Manokwari.
Dalam artikel kali ini, Penulis ingin menuliskan beberapa istilah atau penyebutan sehari-hari yang membedakan Papua dengan Ambon (Maluku). Berikut perbedaannya :
Aku/Saya (di papua) = Sa, (di Ambon) = Beta
Kamu (papua) = Ko, (Ambon) = Ose/Se atau Ale
Dia (papua) = De, (Ambon) = Do
Kita/Kami (Papua) = Tong/Torang, (Ambon) = Katong
Mereka (papua) = Dong, (Ambon) = Dorang
Kalian (papua) = Kam, (Ambon) = Kamong/Kamorang
Tidak (papua) = Tra, (Ambon) = Seng
Punya (papua) = Pu, (Ambon) = Pung
Dari sedikit perbedaan istilah atau penyebutan diatas, berikut adalah contoh kalimatnya :
( papua ) : "Sa Tra sama deng Kam", (Ambon) : "Beta Seng sama deng Kamorang"
Dalam bahasa indonesianya : "Saya tidak sama dengan Kalian"
So, itu dia teman-teman sedikit perbedaan dari istilah atau penyebutan sehari-sehari di Papua dengan Ambon.sumber : kompasiana
Ayo Coba Belajar Sedikit Dialek Papua Biar Kita Bisa Berbincang Akrab!
Papua, pulau yang berada di ufuk timur Indonesia ini merupakan pulau terbesar di Indonesia dan terbesar kedua di dunia dengan luas 808.105 Km. Pulau ini sering disebut dengan Bumi Cenderawasih.
Masyarakatnya yang identik dengan kulitnya yang hitam dan rambut keritingnya, dengan gaya berbicara yang cukup khas, yaitu nada yang cukup tinggi, dialek yang tegas, dan tempo yang cepat membuat kebanyakan orang di luar Papua sulit memahami apa yang dibicarakan.
Sebenarnya jika dicermati, dialek Papua (bukan bahasa Papua, karena bahasa daerah itu sangat banyak) yang dipakai itu bahasa Indonesia yang disingkat-singkat, atau yang ditambahi sendiri. Untuk menyebut subjek adalah sebagai berikut:
Saya disebut "Sa"
Kamu: Ko
Dia: De
Kita: Kitorang/Kitong/Tong
Mereka: Dorang/Dong
Kalian: Kamorang/Kam
Dan kalau sudah lupa nama dan ingin memanggil, panggil saja "Wee, atau Woii". Wkwk
Berikut adalah beberapa kata yang sering kita gunakan. Di sini kamu akan melihat bahwa ini tidak lebih dari bahasa Indonesia yang disingkat-singkat:
- Iya: Iyo/Yoi
- Tidak: Tra
- Jangan: Jang
- Tidak apa-apa: Trapapa
- Mau/Ingin: Mo
- Tidak mau: Tramau
- Pergi: Pi
- Punya: Pu
- Baru/lalu: Bar
- Dengan: Deng
- Sudah: Su
- Nanti/Akan: Nan
Nah karena jika saya menyebutkan satu-satu kata maka tidak akan ada habisnya, jadi mari kita belajar memperkenalkan diri terlebih dalam Bahasa Indonesia dialek Papua (versi saya, hehe)
Nama saya, tempat tanggal lahir saya, alamat saya, asal saya, hobi saya, saya bersekolah di...
*Sa pu nama ..., sa lahir di ..., tanggal .... Sa tinggal di ..., sa pu asal dar ..., sa pu hobi ..., sa skolah di ..., dst...
Sekarang, lakukan sebaliknya yaitu bertanya tentang seseorang:
Nama kamu siapa? Tempat tanggal lahirmu? Alamat kamu di mana? Asal kamu dari mana? Hobi kamu apa? Kamu bersekolah di mana?
*Ko pu nama sapa? Ko pu tempat tanggal lahir? Ko tinggal di? Ko pu asal dar mana? Ko pu hobi apa? Ko skolah di mana? dst...
Mudah bukan? Kamu tinggal mengganti subjeknya saja jika ingin menanyakan tentang orang lainnya (de, dong, kam, dsb).
Tambahkan "kah"
Saat bertanya, dalam dialek Papua sering ditambahkan kata "kah" di bagian akhirnya, dengan nada yang sedikit naik (untuk bertanya) ini contohnya:
*Ko su makan kah? Ko su mandi kah? Ko tau kah? Ko su bikin tugas kah? dsb.
Namun, kata ini juga bisa ditambahkan untuk meminta tolong seseorang, tetap ditambahkan di akhir kalimat namun dengan nada yang makin merendah, contohnya:
*Ko bikin sa pu tugas kah, kam bantu mama masak kah, ko pi beli sa pu obat kah, ko antar sa kesini kah, dsb
Tambahkan "toh"
Ada lagi tambahan lainnya,yaitu kata "toh". Kata ini dipakai untuk mempertegas sesuatu yang sudah dikatakan sebelumnya, entah itu dalam bentuk pertanyaan maupun pernyataan, contohnya:
Kemarin ko tra masuk skolah too? Iyo toh!
Tambahkan "e"
Sedangkan, jika kalian ingin membujuk seseorang atau dalam situasi dimana hal tersebut harus, atau itu kalian inginkan untuk dilakukan nanti, tambahkan kata "e" di belakang kalimat, contohnya:
Besok ko jemput sa e? Nan ko datang ke rumah e! Jang lupa belajar e! Ingat makan e! Dsb
Baiklah, sampai di sini belajar-belajarnya. Bagaimana? Unik? Sulit? Atau justru ada yang sudah bisa merangkai kalimatnya sendiri? Dicoba dahulu kalimat sederhana yang bisa kalian rangkai setelah mempelajari kata dan istilah sederhana ini (tunjukkan di komentar yaa, hehe)
Jang lupa komen e?
Salam dar anana Papua. Sumber : kompasiana
___________________________________________________________________________________
Berbicara dengan Logat Timur yang Langsung Disangka Papua
Indonesia merupakan negara besar. Terdiri dari pulau-pulau. Dari Sabang sampai Merauke. Dari Miangas sampai Pulau Rote. Sangat jelas dinyanyikan dalam salahsatu lagu kebangsaan kita.
Kita selalu membagi Indonesia menjadi dua bagian. Indonesia Timur yang pembangunannya tertinggal dan Indonesia Barat yang pembangunannya jauh lebih maju dari Indonesia Timur.
Terlalu banyak stereotip yang diberikan kepada orang timur—menyama ratakan. Ada yang bilang kalau orang timur itu pasti keriting dan kulitnya hitam eksotis. Padahalkan tidak semua juga seperti itu. Banyak juga yang bukan orang timur tapi rambutnya keriting kulitnya eksotis. Lagian orang timur juga banyak yang putih. Rambutnya juga banyak yang rambut jatuh tagulug-gulung. Karena penampilannya yang terkesan “sangar”, orang timur disangkanya kasar. Kalau saya bilang mah tidak seperti itu. Jangan karena ada lelaki yang mematahkan hatimu terus kau anggap semua laki-aki itu bajingan. Kalaupun ada, itu pasti ulah oknum. Sekarang itu apa-apa pake kata “oknum” biar aman.
Ada lagi yang bilang katanya kalau di timur itu pembangunannya belum semaju di bagian Jawa sana. Padahal kan, eh, memang iya sih kayaknya.
Dari sekian banyak stereotip yang disematkan kepada orang timur, ada satu yang menurut saya banyak orang salah persepsi. “Orang timur itu pasti Papua”. Saya kurang tau kapan stereotip ini mulai ada. Tapi untuk diketahui, timur itu bukan cuma Papua.
Saya paham kenapa kalau bicara tentang orang timur, pasti yang ada di benak kebanyakan orang adalah Papua. Papua memang pulau paling timur Indonesia. Hal itu juga didukung dengan konspirasi tayangan televisi. Kalau ada FTV atau sinetron yang menampilkan tentang orang timur, kebanyakan pasti si orang timur ini dari Papua.
Padahal timur itu bukan hanya sebatas Papua saja. Sulawesi, Ambon, Halmehara NTT, NTB, itu juga termasuk Indonesia timur. Bahkan Bali pun itu adalah bagian dari Indonesia Timur.
Karena stereotip ini, begitu ada orang berbicara dengan menggunakan logat timur, disangkanya pasti dari Papua. Sebut saja Arie Kriting, salah satu stand up comedian. Dengan persona timurnya—rambut keriting, kulit eksotis, logat timur—dia disangka oleh banyak orang berasal dari Papua. Padahal Arie Kriting ini berasal dari Wakatobi, salah satu tempat yang terkenal dengan terumbu karangnya. Dan tempat itu bukan ada di Papua sana, tapi di Sulawesi. Masih banyak stand up comedian lain yang disangka dari Papua karena berlogat timur. Misalnya saja Raim Laode dari Sulawesi dan juga Abdur dari Nusa Tenggara Timur.
Saya takutnya nanti Sultan Hasanudin juga dikira dari Papua. Apalagi dengan julukan “Ayam Jantan dari Timur” yang cukup ketimuran melekat padanya. Kan bahaya kalau salah satu pahlawan nasional ini dikira dari Papua hanya karena dia orang timur. Bisa-bisa sesat nanti pengetahuan sejarah kita. Untuk yang belum tau, Sultan Hasanudin itu dari Sulawesi Selatan.
Sebenarnya, dari penggunaan logat saat berbicara saja sudah beda—bisa dideteksi. Masing-masing orang timur mempunyai khas daerahnya masing-masing saat berbicara. Tidak semua orang timur berbicara seperti kalian mendengar orang Papua bicara. Tapi karena ini adalah tulisan, saya sulit mencontohkannya. Jadi saya akan menjelaskan dalam penulisan saja—kursus kilat berbicara dengan logat timur.
Dalam beberapa kata, kebanyakan orang timur mempunyai penyebutan yang sama. Misalnya kata “kamu” menjadi ko, kata “saya” menjadi sa, “dia” menjadi milik orang lain da. Dalam beberapa kata yang lain, kita juga mempunyai perbedaan. Misalnya ada yang bilang kata “punya” menjadi pu saja, “sudah” menjadi su atau so, ada juga yang menyebutnya dengan lengkap tanpa disingkat. Di beberapaa daerah, ada yang namanya kata seru, seperti kata ji dan kune (dari Sulawesi) yang biasanya (tidak selalau) diucapkan di akhir kalimat.
Seperti itu kurang lebih persamaan dan perbedaan kalau dituliskan. Tapi kalau dalam berbicara, logat yang digunakan sangat berbeda. Perlu diketahui, logat timur berbeda dengan bahasa daerah. Kalau bahasa daerah, itu lain lagi.
Ada cerita dari teman, tentang orang Jawa yang mendengarkan orang timur berbicara dengan logat timur dan dikira sedang berbicara dengan menggunakan bahasa daerah. Itu bukan bahasa daerah, tapi “Bahasa Indonesia” yang terkontaminasi sama logat ketimuran. Sama halnya orang Jakarta yang bicara “Bahasa Indonesia” menggunakan lu-gue dan kata-kata dengan ejaan yang tidak disempurnakan. Atau bahkan dicampur dengan bahasa asing seperti literally dan which is. Rezim macam apa ini, bahasa aja diimpor.
Jadi, Sa kasi tau korang. Orang timur itu ada juga yang dari Sulawesi dengan Ambon kune, bukan ji cuma Papua.
--- sumber : mojok.co/terminal
___________________________________________________________________________________
Kamus Dialek Papua dan Istilah Sehari-hari
Afker/Afkir = Kadaluarsa
Amber = Pendatang
Ale = Kamu
Anjonjeng = Anjing (kata ini sering dipakai sebagai ungkapan kagum)
Alang2 = Ilalang
Bangkret = Ban*sat (biasa digunakan untuk memaki)
Bombe = Ngambek
Balobe = Mencari ikan pada malam hari tanpa menyelam
Bayau = Polisi
Bale = Balik
Bobo = Minuman keras lokal dari mayang Enau
Bokar/Bokmar = Besar
C
Co = coba
CT (Cap Tikus) = Miras Lokal
Cupen toh = 1. Istirahat dalam permainan. 2. Cukimai Penting toh (balasan untuk Epen)
De = Dia
Dorang/Dong = Mereka
Dapa = Dapat
F
Farek = Tidak peduli
G
Gatotel = genit
Gosi = alat kelamin pria (lebih sering digunakan untuk memaki)
Goyang = Dansa/Menari
Gode = gendut/gemuk
Gae (Baku Gae) = ML
Hantam = 1. Pukul/Hajar. 2. ML
Hop = Stop
Istigafar = Astaga
J
Jeskon = Ungkapan kaget/kagum/heran
Jesnat = - idem -
Jang = Jangan
Ko = Kamu
Kitorang/Kitong/Torang/Tong = Kita
Kasbi = Singkong
Keladi = talas
kaskado = Kadas (penyakit kulit)
Kolot/Klot = Kon*ol
Kaliabo = Lon*e/Jalang/Perempuan tidak benar
Kayu = horny
Kombrov = Gurita
kakarlak = Kecoak
Komen = Orang asli papua
Kas = Kasih/Beri
Ka = ke
Kabong = kebun
Kacupling = Kecil
Kadera = kursi
Kaeng = kain
Kaka = kakak
Kaki tangan haringan = gesit
Kalabor = sembarangan, kurang teratur
Kalakuang : kelakuan, sikap
Kaluyu : ikan hiu
Kamareng/kelemarin : kemarin
Kamari : kemari
Kampong : kampung
Kanari : kenari
Kanes : kenes/genit
Kantang : istilah untuk kaum penyuka sejenis
Kapala : kepala
Kapala batu : keras kepala
Kapista : atraktif (konotasi negatif)
Karikil : kerikil
Karja : kerja
Karosi : kursi
Kas : sama dengan artikel ‘ber-, me-‘
Kas’jau : jauhkan
Kas’tau : beritahu : bagi tahu
Kastunju : menunjukkan
Katong : kita
Kawaja : pelit
Keku : mengusung di kapal
Kes : monyet
Kewel : mulut besar, bohong
Kincing : kencing
Kintal : halaman
Kio : dong, lah
Kler :warna
Ko = Kamu
Koi : tempat tidur
Koliling : keliling
Komen = Asli Papua
Konci : kunci
Konci rekeng : akhirnya
Konto : kentut
Kopo-kopo : kupu-kupu
Kora-kora : sejenis kapal besar untuk berperang
Koteka = Penutup aurat cowok
Kukis : kue
Kusu : binatang hantu (tarsius)
Kusu-kusu : alang-alang
KusKus = Hewan mirip tupai
Keker = Bidik
Karemos = Jorok/Kotor
Laken (Laki2 enak) = Ditujukan kpd teman yg baik
Loyo = malas (ungkapan BT)
Lapendos = Laki2 Penuh Dosa
Lur = intip
Let / Loss = Membiarkan (Melepaskan) Dengan Sengaja
M
Mar = 1. Mari. 2. Tapi
Mo = Mau
Maitua = Istri/Pacar Cewek
Mace = Ibu
Macang : macam, seperti
Makang : makan
Malele : meleleh
Mampos : mampus, mati
Mancari : mata pencaharian
Mangamu : mengamuk
Mangarti : mengerti
Manginte : mengintai
Mangkali : barangkali
Mangkera : bergerak kesana-kemari
Manise : manis, indah
Maniso : sibuk/repot
Manyau : menyahut
Maraju : merajuk
Marinyo : polisi
Maske : meskipun
Masu : masuk
Mata jalan : ruas-ruas jalan
Mata lomba : jenis lomba
Mata ruma : keluarga
Matawana: bergadang sepanjang malam
Meti : surut
Makan bunuh = Makan banyak
Molo = menyelam
Mamayo = Ungkapan kaget, heran, takjub, dsb.
Medi = Digunakan dalam permainan gundu (kelereng) untuk seseorang yg mendapat giliran bermain pertama.
Napo = Napsu/Genit (biasanya untuk laki2)
Noge = Teman (tapi lebih sering digunakan untuk memaki)
Nene = nenek
Nan = Nanti
Nae : naik
Nai : naik
Nama : nama
Nanaku : menandai, nanya
Nene : nenek
Nodek : tidak perhatian sedikitpun
Nona : panggilan untuk gadis
---
Paku (satu arti dengan "Hantam")
Pica = Pecah
Pi = Pergi
Pu/Pung = Punya
Paitua = Suami/Pacar cowok
Pace = Bapak
Piso = Pisau
Pastiu = Cuek
Palungku : tinju
Pangkotor : kotor
Panta : pantat, bokong
Papang : papan
Parampuang : perempuan
Paskali : sangat, sekali
Pata : patah, petik
Picah : pecah
Polo : peluk
Pono : penuh
Poro : perut
Potar : putar
Pukol: pukul
Punggul : pungut
Pica bunga: Over "PeDe" atau terlalu agresive
---
R
Rep/Ref = Terumbu karang
Sa = Saya
Su = Sudah
Sagero/Saguer/Gelu = Minuman keras lokal yg diperoleh dari mayang kelapa
Sei = Menghindar/Mengelak
Slep = Terpeleset
Sopi = hasil produk lain atau penyulingan sagero, sama minuman keras juga
Sono = nyenyak
soa-soa = biawak
saham = kangguru
Sungguh Mati: sebuah ungkapan serius atau bersumpah secara tidak langsung.
Tra/Tara = Tidak
Tabale = Terbalik
Ta = ter (digunakan untuk kata ganti "Ter". Contoh: Tajatuh = Terjatuh, Talempar = Terlempar)
Tete = Kakek
Teteruga = Kura-kura/Penyu
Tafiaro = jalan-jalan
Trakos (Tra Kosong) = Kata untuk memuji, menandakan bahwa orang yg dipuji bukan orang sembarang.
Tahan mata = begadang
Tralaku/Trabaik = Jelek
Toki = 1. Ketuk. 2. Minum Miras
Urip = Burung Nuri
Ulhat: singkatan dari Ulu Hati. karena bagian tubuh ini termasuk yg rawan, maka kata "ulhat" ini sering dipakai untuk mengancam secara tidak langsung.
---
W
---
Yombex/Yongkru/Yoi = Iya
Yaklep = Ungkapan untuk seseorang yg kurang disukai / dipakai dalam bercanda
Yakis = Monyet (biasa digunakan untuk memaki)
Yakob = Burung kakaktua (bukan burungnya kakatua loh ya)
Yoksna= sebuah ungkapan kaget/heran/takjub/kesal tergantung pada saat apa digunakan
0 comments: