Angga Suprapto

Gurat Pengalaman.

Finally i found a strong reason to post this photo!

Baru saja berakhir obrolanku dengan beliau. Terjadi begitu saja sembari perjalanan pulang dari yasinan rutin RT 01 tiap malam Rabu. Mungkin ada yang bertanya kenapa malam Rabu jadi jadwal yasinan rutin? InsyaAllah next time akan dibahas lagi ya.. 

"Sak apik-apike barang nek kabeh omong elek, yo elek! Barang elek nek okeh sing omong apik, yo dadi apik!"

(Sebagus-bagusnya barang, kalo semua bilang jelek, ya jelek! Barang jelek kalo banyak yang bilang bagus, ya bagus!)

Aku tersenyum simpul mendengarnya. 

Begitulah kehidupan kita. Standar yang digunakan umumnya didasarkan pada kejamakan pendapat. Jika pendapat itu berdasar pada sesuatu yang benar, maka tidak akan jadi soal. Lha masalahnya, kalo ternyata jamaknya pendapat itu salah dan menyimpang? Berabe kan? 

Di titik inilah kita kudu mengembalikan kesadaran diri bahwa yang jadi acuan adalah kebaikan dan kebenaran menurut keyakinan alias agama ya, bukan yang lain. 

Lalu, beliau mengakhiri perjumpaan dengan celotehan anak-anak zaman sekarang yang sudah tidak tahu lagi unggah-ungguh (adab) wong Jowo kuno. Sembari mengomel padaku yang sebagai guru tapi tidak mengajarkan unggah-ungguh wong Jowo!

"Hahaha.. Aku bukan guru yo mbah!", kujawab singkat sembari ngeloyor pergi. Walau dalam hati tetep tertegun, mak jleb! Iya ya, para orang tua zaman now tuh sudah banyak yang lupa bahkan gak tahu nilai luhur budaya dan bahasa Jawa. 

Ah, guratan di wajah itu mengisahkan sejuta pengalaman. Asam garam kehidupan pasti banyak dirasakannya. Pahit manis kehidupan juga tak luput dilaluinya. Stay strong ya mbah, Allah tahu betapa gigihnya engkau berjuang dan bertahan. Doa terbaik untukmu. 

#inspirasi
#tetanggaku
#orangtua
#catatankehidupan

0 comments:

Total Pageviews

Flag Counter

ADV